Libur tahun baru imlek tahun ini benar-benar menggairahkan industri pariwisata Bali. Tak hanya hotel, usaha angkutan wisata pun ikut bergairah. Selama libur Imlek,. permintaan atas jasa angkutan wisata naik 50% dibandingkan hari biasa.
Kenaikan permintaan atas angkutan wisata, diakui Ketua Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) Bagus Soediana di Denpasar, kemarin. Menurut Soediana, permintaan atas jasa angkutan wisata naik hingga 50% jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. “Kalau dari semua anggota Pawiba, kenaikannya rata-rata sekitar 50%,” terang Soediana.
Berdasarkan catatan Pawiba, saat ini ada sedikitnya 2.500 armada kendaraan sewa yang beroperasi secara resmi di Bali. Terdiri atas kendaraan biasa, mini bus, hingga bus berukuran besar.Dari keseluruhan armada, lebih dari separuhnya diperkirakan bakal beroperasi pada libur Imlek.
Tingginya permintaan atas angkutan wisata tak terlepas dari tingginya kunjungan wisatawan asal Cina yang memilih merayakan imlek di Bali. Menurut Soediana, peningkatan jumlah permintaan jasa angkutan wisata sudah mulai terjadi sejak Senin hari ini. Hal tersebut sesuai dengan jadwal kedatangan wisatawan asal Cina yang rata-rata datang mulai hari ini.
Selain wisatawan Cina, Soediana memperkirakan usaha angkutan wisata juga akan digairahkan oleh wisatawan domestik. Diakui, hingga kini belum banyak booking yang diterima dari wisatawan domestik. Namun ia optimis kunjungan wisatawan domestik akan membludak mulai libur Imlek hingga akhir pekan ini. “Wisatawan domestik biasanya nggak booking. Mereka biasanya datang tiba-tiba, lalu sewa kendaraan,” ujar Soediana yakin.
Ditanya tariff, Soediana mengakui ada banyak variasi tariff kendaraan sewa di Bali. Namun untuk layanan full day tour rata-rata dikenakan biaya Rp. 800 ribu per kendaraan. Sementara untuk half day tour, atau perjalanan wisata setengah hari, dikenakan biaya Rp. 500 ribu per satu kendaraan.
Soediana mengaku bersyukur dengan banyaknya wisatawan ke Bali pada Imlek tahun ini. Setidaknya, hal itu menjadi pertanda baik bagi pelaku industri pariwisata di Bali. Apalagi pada Konvensi PBB Menentang Korupsi yang berakhir 1 Februari lalu, jasa angkutan wisata banyak digunakan. “Pada saat UNCAC, ada 40 armada kendaraan sewa yang dipakai. Ini sangat membantu pengusaha angkutan wisata,” ujarnya.
Pengusaha angkutan wisata lainnya, Yus Suhartana, juga mengakui adanya peningkatan permintaan armada kendaraan sewa pada Imlek tahun ini. Bahkan Yus mengaku mengalami kenaikan hingga sekitar 60% dibandingkan hari biasa. Pengusaha yang banyak menggarap pasar wisatawan Cina itu berharap citra pariwisata Bali makin baik di mata dunia internasional. Dengan begitu, tidak ada lagi wisatawan yang ragu datang ke Bali. “Semoga nggak cuma Imlek. Semoga setiap momen, wisatawan memilih berlibur ke Bali,” harapnya. [ni komang erviani]
Senin, 04 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar