Google
 

Rabu, 30 November 2005

ATV Bergelimang Dolar

“Amazing. It’s Wonderfull,”demikian Angela Teresa Bernaben Paswal, 31 tahun, berkomentar pendek tentang petualangan seru yang baru saja diselesaikannya, 14 Oktober 2005 lalu. Perasaan tegang, takut, dan kagum beraduk setelah 1,5 jam lamanya menyusuri areal persawahan dan perbukitan terjal di Penebel, Tabanan, Bali. Bersama pasangannya, Jose, perempuan asal Spanyol itu mengaku telah mendapat pengalaman luar biasa. Bagaimana tidak, dengan ATV yang dikendarai Jose, Angela yang duduk di boncengan belakang dapat menikmati keindahan alam Bali meski rasa takut sesekali menghantui.

Bila ingin menikmati alam Bali dengan cara yang berbeda, ATV Ride mungkin bisa jadi alternatif menarik. ATV sebenarnya kepanjangan dari all terrain vehicle (kendaraan segala medan). Mungkin karena bentuknya yang menyerupai traktor, para turis Rusia kerap menyebutnya mini traktor. Sesuai namanya, ATV mampu melewati berbagai medan, serumit apapun.

Salah satu tempat di Bali yang menyediakan jasa ATV Ride adalah Paddy Adventure. Lokasi startnya berada di Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, sekitar 57 km dari Kota Denpasar. Jalur yang bisa dilewati cukup panjang, mencapai 9 km. Untuk menelusuri jalur yang melalui dua desa, yakni Wongaya Gede dan Tengkudak itu, waktu yang dihabiskan umumnya berkisar 1,5 hingga 2 jam. Jalur yang dilewati sangat menantang, mulai dari jalanan tanah yang landai, jalanan berbatu, jalan berkapur, jalanan becek, hingga melewati jalur irigasi (subak). Jalur yang paling memacu adrenalin adalah jalan sempit dengan tikungan tajam dan curam. Bila tak hati hati, bisa jatuh ke tebing, atau paling tidak nyangkut di semak-semak.

Di sepanjang perjalanan, kita akan ditawarkan pesona alam pedesaan yang khas dengan corak agrarisnya. Hamparan padi yang luas, akan menyapa kita dengan ramahnya. Beruntung kalau kita juga berkesempatan melihat aktivitas para petani. Perkebunan kopi, kelapa, hingga kakao, juga sesekali menyapa secara bergantian. Memasuki areal permukiman, beberapa rumah tradisional Bali juga terlihat berdiri tegak. Di tengah perjalanan, kita juga bisa membeli kelapa muda yang dipetik langsung dari pohonnya.

Meski jalur yang dilalui tergolong cukup rawan, namun keselamatan tamu tetap dijaga. Kalaupun terjadi apa-apa, para tamu juga diasuransikan. Antisipasi untuk keselamatan tamu bahkan telah dilakukan sejak awal, ketika tamu hendak registrasi. Aturannya, tamu yang diperbolehkan mengendarai ATV sendiri setidaknya harus sudah berumur 12 tahun hingga maksumal 65 tahun. Untuk yang punya penyakit jantung, tak diperbolehkan mengikuti petualangan ini.

Cukup umur saja bukan berarti bisa langsung jalan. Sebelum berangkat, tamu juga harus melalui sesi instruksi, di mana para pemandu menjelaskan seluk beluk tentang ATV. Tamu diberitahu tentang bagaimana cara mengendarai di mana posisi strater, rem depan, rem belakang hingga bagaimana posisi bbadan yang aman saat mau menemui tanjakan. Setelahnya, tamu wajib memperlihatkan kemampuannya mengendarai ATV di areal start. Kalau dinilai tak mampu dan membahayakan, maka tamu akan disarankan untuk tandem (boncengan). Entah itu dengan rekannya ataupun dengan staf setempat. Helm, tentu saja wajib dipakai. Dalam perjalanan, kecepatan kendaraan akan diatur oleh pemandu yang berada di posisi paling depan. Ada juga seorang post guard atau biasa disebut sweeper, yang bertugas memastikan jalan aman untuk dilewati.

Paddy memiliki sedikitnya 16 unit ATV dengan jenis mesin Yamaha. Ada tiga tipe kendaraan yang bisa dipilih sesuai kemampuan dan selera. Tipe pertama biasa disebut bigbear tracker dengan fourwil drive (4x4) dan 350 cc. Tipe kedua disebut bear tracker dengan hanya tuas roda depan yang bergerak (2X2) dan 250 cc. Tipe terakhir biasa disebut tipe sport. Tipe mesin jenis sport sebenarnya sama dengan fourwil. Hanya saja, penampilannya terlihat jauh lebih sportif. “Kekuatannya sebenarnya sama. Hanya masalah kebiasaan aja,”jelas Joe Michael Abast, Operation Manager Paddy Adventure.

Tertarik? Tunggu dulu. Kita harus merogoh kocek cukup dalam untuk menikmati petualangan ini. Bayangkan saja, untuk sekali perjalanam, konsumen harus membayar 69 dolar AS. Tetapi untuk tamu yang ingin tandem, harganya sedikit lebih murah, yakni 115 dolar AS untuk dua orang. Harga itu sudah termasuk asuransi keselamatan, snack, makan, serta transportasi dari dan ke hotel. Syaratnya, masih berada di kawasan Nusa Dua, Kuta, Sanur, Denpasar, dan Ubud. Untuk wisatawan domestik, Paddy bisa menawarkan diskon tertentu. “Kalau ada domestik, bisa diberi diskon,”jelas Michael tanpa mau merinci.

Menurut Michael, tamu yang menggemari ATV Ride cukup beragam. Entah itu wisatawan Rusia, Australia, Taiwan, ataupun domestik. Meski demikian, wisatawan Rusia tercatat paling banyak menikmati wisata alternatif itu. Lonjakan turis asal Rusia biasanya terjadi antara Desember Januari di mana sebagian besar dari mereka datang dengan chartered flight. Maklum, hingga kini belum ada flight yang melayani rute Rusia-Denpasar. Mereka umumnya datang ke Bali melalui Singapura.

Bila berkunjung ke Bali, tak ada salahnya mencoba petualangan ATV Ride. Kalaupun tak tertarik dengan ATV, Paddy Adventure juga menyediakan beberapa alternatif bertualang, masih di kawasan Tabanan. Diantaranya wisata bersepeda sepanjang 15 km dengan tarif 45 dolar AS per orang, trekking sepanjang 7 km dengan tarif 40 dolar AS, serta tur dengan Land Rover sehari penuh dengan tarif Rp 77 dolar AS.[ Komang Erviani / pernah dimuat di Majalah GATRA, November 2005]

Tidak ada komentar: