Google
 

Rabu, 16 Januari 2008

Ratusan Guide Liar Ajukan Lisensi

DENPASAR (SINDO) – Keberadaan guide (pemandu wisata,red) tak berlisensi alias liar dalam kepariwisataan Bali, kini mulai ditata. Ratusan orang guide liar dipastikan bakal mengikuti uji lisensi pada Maret mendatang.

Uji lesensi yang digelar atas kerjasama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali dan Dinas Pariwisata Bali itu merupakan salah satu upaya menata guide-guide liar yang banyak berpraktik di Bali. Sejak dibuka pada 29 Desember 2007 lalu, pendaftaran uji lisensi langsung diserbu peminat. Sedikitnya, 571 orang guide telah mendaftar untuk uji sertifikasi lisensi tersebut. Sebagian besar diantaranya diduga merupakan guide liar yang sudah berpraktik ilegal di Bali selama bertahun-tahun.

Menurut Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, I Made Sukadana, banyaknya guide liar diperkirakan karena uji lisensi sudah tidak pernah dilakukan sejak tahun 2003 lalu. Dari 571 pendaftar, diperkirakan 300 orang diantaranya merupakan guide liar yang sudah bertahun-tahun berpraktik melayani wisatawan secara illegal. “Jadi kemungkinan besar diantara pendaftar-pendaftar itu, sudah jadi guide sejak bertahun-tahun. Mungkin dulunya dia guide liar yang sekarang ingin cari lisensi,” ujar Sukadana di Denpasar kemarin.

Sukadana menyebut, keberadaan guide liar yang banyak berpraktik di Bali sudah sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, kebanyakan guide liar tidak memiliki pemahaman benar tentang budaya Bali. “Ini merusak citra Bali,” demikian Sukadana.

Dalam proses uji lisensi, guide calon pemegang lisesnsi diwajibkan mengikuti kursus budaya Bali selama satu setengah bulan. Kursus itu diharapkan memberi pemahaman kepada para guide tentang budaya Bali dan segala filosofinya.

Sekitar 260 orang yang mendaftar hingga kemarin, bermaksud mencari lisensi guide berbahasa Korea dan Mandarin. Sementara sisanya mencari lisensi guide berbahasa Jepang, Inggris, Rusia, Jerman, dan Belanda. Hingga akhir masa pendaftaran pada 20 Januari mendatang, Sukadana optimis akan ada 700 orang pendaftar.

Sukadana berharap dengan uji lisensi tersebut, ada tambahan tenaga guide untuk menghadapi booming kembali pariwisata Bali. Beberapa guide yang diutamakan yakni berbahasa Rusia, dan Arab. Kedua pasar tersebut diakui mengalami peningkatan lumayan tinggi sejak beberapa tahun terakhir. Pihaknya bahkan mengaku akan mencari 40 orang guide berbahasa Rusia. “Yang sulit cari guide berbahasa arab. Padahal potensi wisata Timur Tengah sangat besar sekali,” tambahnya.

Berdasarkan catatan HPI Bali, saat ini terdapat terdapat 4.786 guide aktif pemegang lisensi. Terdiri dari guide berbahasa Inggris, Jepang, Mandarin, Korea, Perancis, dan Italia.

Pebisnis travel agent yang khusus menangani pasar Rusia, Iwan Taruna, menyambut positif upaya mencari bibit-bibit baru guide Rusia. Pasalnya, selama ini pasar Rusia terus mengalami peningkatan, sementara tenaga guide yang ada sangat terbatas. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali, jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Bali pada pada 2007 mencapai 31.267 orang, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 23.649 orang. [ni komang erviani]

Tidak ada komentar: