Google
 

Senin, 04 Februari 2008

Pengusaha Bali Akan Berinvestasi Bareng

Ratusan pengusaha Bali berencana membangun investasi bersama. Pasalnya, banyak dana-dana pengusaha Bali yang belum dimanfaatkan secara produktif. Investasi bersama diharapkan memperkuat sendi-sendi perekonomian Bali.

Rencana investasi bersama tersebut disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, I Gde Wiratha, di Denpasar kemarin. Menurut Wiratha, investasi bersama penting dilakukan untuk memanfaatkan dana-dana milik pengusaha Bali yang tidak produktif.

Pemilik Paddy’s Pub yang sempat jadi sasaran teroris tahun 2002 lalu itu mengakui, banyak pengusaha Bali yang belum mampu mengolah dana-dananya ke dalam investasi produktif. Akibatnya, banyak dana-dana menganggur yang dimiliki pengusaha Bali.

Investasi bersama diharapkan mampu memperkuat ikatan antar pengusaha Bali. Investasi tersebut juga diharapkan makin membuka lebar lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja di Bali. “Saya yakin, kalau semua pengusaha Bali mau melakukan ini, kekuatan ekonomi Bali yang kita kehendaki, bukan jadi hal yang muluk-muluk lagi,” tegasnya yakin.

Namun Wiratha belum menjelaskan bentuk riil dari investasi bersama itu. Rencana investasi bersama itu akan dibahas kembali secara konkrit dalam Silaturahmi Saudagar Nusantara yang bakal digelar di Denpasar Bali pada 17-19 Februari mendatang. Sekitar 500 orang pengusaha dari berbagai daerah di Bali diperkirakan hadir dalam pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu, pengusaha Bali akan melakukan pertemuan khusus untuk membahas secara konkrit bentuk invetasi yang akan dibangun.

Rencana investasi bersama tersebut juga disambut positif Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Bali, Panudiana Kuhn. Menurut Kuhn, investasi bersama merupakan salah satu solusi bagi pengusaha Bali di tengah makin ketatnya persaingan bisnis belakangan ini. Dengan menanam modal secara bersama-sama, ia optimis pengusaha Bali akan menjadi lebih bertahan di tengah serbuan penanaman modal asing.

Investasi bersama juga diharapkan mampu memperkuat sendi-sendi perekonomian masyarakat Bali. Dikatakan, investasi bersama dapat dilakukan pada bidang-bidang penting yang menyangkut pengembangan ekonomi Bali.

Ia mencontohkan, investasi bersama bisa dilakukan dalam perluasan Bandara Internasional Ngurah Rai. Menurut Kuhn, landasan bandara saat ini tidak memadai untuk pendaratan pesawat berukuran besar. Bila tidak ada upaya perpanjangan landasan, ia khawatir kunjungan wisatawan ke Bali akan menurun. “Apalagi Lombok sekarang sudah punya bandara sendiri. Kalau kita nggak punya, bisa-bisa wisatawan lebih memilih ke Lombok daripada ke Bali,” tegasnya.

Ketua panitia acara silaturahmi saudagar nusantara Jro Gde Karang Tangkid Suarshana berharap investasi bersama tersebut benar-benar terwujud pada acara yang dibuatnya. Investasi bersama yang akan dibangun melalui Bali Funds itu diharapkan mampu memperkuat daya saing pengusaha Bali di persaingan internasional. “Kami berharap pertemuan nanti bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha Bali,” harap pemilik hotel berbintang di kawasan Pecatu Badung Bali itu. [ni komang erviani]

Tidak ada komentar: